Rahasia Detoks Dopamin: Cara Ampuh Menghilangkan Kecanduan Gadget yang Jarang Diketahui!




Peran gadget dalam kehidupan saat ini, membuat semuanya serba mudah. akses komunikasi, pertukaran data, dan media hiburan. Dari kalangan tua maupun muda. Kesenangan di ujung jari yang begitu mudah merangsang pengeluaran dopamin. Yang dalam keadaan normal hormon ini di produksi dengan cara yang tidak instan. Membutuhkan proses, dalam keadaan normal maka kita membutuhkan usaha yang keras terlebih dahulu agar hormon ini bisa keluar. Contohnya kita bertahun-tahun belajar untuk lulus kuliah, Ketika saat wisuda datang maka kita akan merasa Bahagia dan senang sehingga menstimulasi pengeluaran hormon ini. Bersusah payah mencari uang untuk membeli barang yang kita inginkan, dan pada suatu titik tertentu keinganan itu menjadi kenyataan yang akhirnya memaksa dopamin itu keluar sehingga kita sangat senang, Bahagia dan juga bangga.

Nyatanya sekarang proses fisiologis tersebut bisa dimanipulasi dan kita begitu menikmatinya. Ya hanya dengan likes, komentar dan notifikasi membuat pengguna menjadi begitu Bahagia dan bangga tanpa harus berusaha dengan susah payah. Parahnya lagi proses ini menyebabkan adiktif atau ketagihan yang berdampak pada pembusukan otak, maksudnya bukan busuk dalam arti harfiah tetapi pembusukan ini terjadi karena otak mulai menjadi tumpul, tidak bisa berpikir dengan jernih, membunuh kreatifitas, mematikan inisiatif pikiran.

Algoritma media sosial memang dibuat agar pengguna ketagihan, membuat rasa penasaran itu tak kunjung habis. Otak di banjiri oleh dopamin saat kita berselancar di media sosial. Berenang-renang dengan dopamin hanya dengan likes, komen, melihat video-video receh, merasakan menjadi seseorang seperti di video yang kita tonton. Sementara algoritma tanpa henti memberikan kita konten-konten yang begitu sulit untuk berpaling.

Efek adrenalin juga memberikan kita tantangan yang membuat kecanduan, saat bermain game, maka kita akan di suguhi dengan reward atau penghargaan instan dengan memberikan kenaikan level, dan hadiah virtual pada saat misi selesai. Kanal video Youtube menyajikan konten-konten sesuai keinginan kita tanpa harus menunggu jadwal acara seperti di TV-TV konvensional. Video short nya sangat sulit untuk kita tinggalkan.

Tanpa kita sadari kebiasaan-kebiasaan di atas lambat laun merusak sistem reward di otak yang berjalan dengan mengatur hormon dopamin yang dilepaskan apabila kita sudah bersusah payah dan membutuhkan waktu yang panjang untuk mencapai sesuatu. Dopamin dengan mudahnya kita dapatkan saat menggunakan gadget. Sehingga kita malas untuk berusaha dan menghargai proses untuk menjadi lebih baik. Kecanduan dopamin instan membuat anda menjadi zombie hidup yang tak bisa lepat dari gadget. Tidak bersyukur, tidak bisa fokus, sulit berfikir, mudah bosan, parahnya lagi sifat malas menjadi darah daging.

Awalnya internet dan gadget hanya menjadi pelarian saat datang kebosanan, semakin lama tenyata semakin sulit untuk kita lepaskan ikatannya, seperti candu yang membuat kita terjerembab dalam lingkaran kecanduan. Hanya berkutat dengan kesenangan semu, fokus dan tujuan hidup mulai ditinggalkan. Kita lupa dengan hidup yang menikmati proses, mengorbankan waktu, usaha dan pikiran untuk memperoleh kebahagian. Apakah anda akan hidup terus-menerus dengan mengorbankan impian anda hanya demi kesenangan semu???? menjadi zombie hidup??


Untuk menghilang kebiasaan-kebiasaan yang meracuni otak kita tersebut anda membutuhkan metode DOPAMIN DETOK, mengembalikan fungsi dopamin sesuai fitrahnya. Mengurangi atau menghilangkan ketergantungan pada kebiasaan-kebiasaan yang memberikan dopamin instan seperti kecanduan game, media sosial, video pendek, game, dan juga pornografi.

Langkah-langkah metode dopamin detok :

  • Hilangkan atau kurangi sedikit demi sedikit kebiasaan-kebiasaan yang menghasilkan hormone dopamin instan.

Jauhkan gadget dari hadapan kita. Bukan berarti kita tidak boleh menggunakan gadget, tetapi cobalah untuk tidak mengakses media sosial, game, video receh, pornografi dan musik secara konsisten. Yakinlah dengan meninggalkan kebiasaan tersebut membuat hidup anda lebih produktif. Tahap awal anda akan merasa sulit, kebosanan akan datang menghampiri. Kebosanan menjadi titik nol untuk mendetoksifikasi dopamin, anda akan semakin larut dalam kebosanan, biarkan kita semakin larut kedalam palung kebosanan semakin dalam… dalam… dan dalam lagi…

Ya karena memang tujuannya seperti itu. Biarkan otak kita melakukan reset ulang. Jangan berbalik arah kembali terjerembab dopamine semu.

  • Lakukan kegiatan yang produktif

Kebosanan akan datang menghampiri dan akan mencapai puncaknya, saat itu tiba lakukan kegiatan produktif, contohnya membuat perencanaan kegiatan positif, menyelesaikan pekerjaan kita, terkadang bersosialisasi dengan kerabat bisa menghindari kebosanan. Yakinlah dititik ini anda akan begitu menghargai proses. Kegiatan produktif yang sepele akan sangat terasa bermakna. Sayapun sedang melakukannya dengan cara mulai membuat blog dan menulis artikel yang bermanfaat, sedikit demi sedikit.

  • Berikan perhargaan atau reward setelah kita menyelesaikan suatu tugas

Ini point pentingnya, kita harus menghargai diri kita sendiri. Berikan reward pada diri kita sendiri pada saat tujuan produktif telah tercapai. Reward seperti berbuka setelah kita berpuasa seharian. Lakukan kegiatan ini selama 100 hari berturut-turut. Berikan reward yang lebih besar ketika mencapai sesuatu pencapaian tujuan tugas yang lebih besar.

Lakukan trik diatas secara terus-menerus dan konsisten dengan begitu anda akan menghargai waktu, menghargai proses, pekerjaan yang dahulu tak terjamah telah terselesaikan. Kopi pahit di pagi hari akan terasa nikmat, Suara angin akan terasa hangat, Hijau daun terlihat lebih indah.

Tabiat yang menggunakan teknologi hanya untuk kesenangan semata, menjadi candu yang memabukkan yang tanpa sadar kita larut kedalamnya. Menggunakan teknologi tidak ada salahnya, yang salah apabila menggunakan teknologi bukan untuk mendukung produktifikas dan pertumbuhan. Menggunakan gadget hanya sebagai pelarian dari realita kehidupan. Mulai sekarang manfaatkan waktu anda jangan terbuang percuma, ciptakan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kehidupan nyata agar tidak larut dalam kecanduan gadget. 

Gunakan gadget sesuai kebutuhan saja seperti membaca pesan masuk, membalas pesan masuk. Hindari penggunaan media sosial, nonton film netflix, larut dalam drama korea, terjebak dalam video receh reels, short, game dan musik pun sebaiknya di hindari. FOMO akan ketertinggalan informasi dari gadget hanya sebuah ketakutan semata, nyatanya ketika kita membatasi diri dari segala informasi seperti gosip, rumor, berita-berita yang tidak perlu malah membuat hidup kita semakin berarti, pikiran kita akan lebih fresh jauh dari penyakit hati.

Dan yang terakhir yang paling sulit adalah mencoba untuk konsisten, 100 hari bukanlah waktu yang pendek. Hari-hari terlewati akan terasa sangat membosankan, setara dengan kompensasi yang akan anda terima nantinya. Mereset otak, mengembalikan fungsi otak dan hormon dopamin yang kembali berjalan normal, pekerjaan anda akan mulai tertata, kehadiran kita pun akan terasa dalam keluarga. Kehidupan produktif menanti anda, ketika pencapaian anda mencapai puncak, rasakan lah dopamin kemenangan yang sesungguhnya yang dihasilkan dari usaha keras dan pengorbanan yang panjang.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak